Monday, 1 December 2014
EVERY END OF THE DAY
Title : Every End Of The Day
Author : friscani
Cast : 징 우 영2PM aka Jang Wooyoung
이 지 은 aka Lee Ji Eun
Genre : Romance,maybe
Leght : Oneshoot/ Song Fic
Note : Song Fic pertama saya, no feel, dan sudah pasti ini sangat jelak, aku sendiri yang buat aja binggung gimana yang baca. FF ini sangatlah GAJE.. tapi Don’t forget to RCL…
Happy Reading
Dengan sebuah senyuman aku melangkah menyusuri jalan menuju sekolah. Aku tak tahu sejak kapan aku mulai melakukan hal ini yang pasti aku menjadi seperti sajak aku bertemu dia, Jang Wooyoung. Namja itu entah mengapa aku selalu memikirkannya.
“Ya.. Jang Wooyoung” aku mempercepat langkahku mengejar dia. Siapa lagi jika bukan Jang Wooyoung. Dia ada di depanku sekarang. Aku masih mencoba mensejajarkan langkahku dengannya “Tak bisakah kau pelan sedikit” keluhku saat aku tak bisa menyamainya karena kaki pendekku ini tak sebanding dengan kaki panjang miliknya itu.
“Aku sudah berjalan sepelan mungkin Ji Eun-ah” ujarnya berhenti sejanak menungguku agar berada di sampingnya.
Kini aku sudah ada di sampingnnya dia tersenyum ke arahku dan sepersekian detik kemudian dia kembali melanjutkan langkahnya yang tertunda, aku pun mengikutinya. Dia hanya tersenyum tetapi jantungku sudah berdetak seperti ini.
“Dia sangat manis.. Aku ingin selalu di sampingnya”
“Apa yang kau katakan?” tanyannya namun tanpa melihat ke arahku “Mianhae kau mengatakannnya sangat pelan jadi aku tak mendengarnya, maukah kau mengelanginya?”
Aku terdiam untuk beberapa detik. Dia tak mendengarnya? Hah.. Untunglah.. “Aniya.. Aku tak mengatakan apapun”
“Hmmm” dia hanya mendehem.
“Sungguh aku ingin terus bersama. Mungkin ini bodoh, tapi itu yang aku inginkan sekaran
Tiba-tiba saja dia berhenti dan menatapku “Sebenarnya apa yang kau katakan hah?”
“Aku menyukaimu” ucapnya dalam hati
“Rahasia” ujarku seraya menjulurkan lidah ke arahnya dan mendahulinya. Hah… aku hanya bisa berbohong.
“Ya.. Lee Ji Eun..” teriaknya dan menyusulku yang ada di depannya.
Jang Wooyoung paboya.. Apa dia tak pernah sadar jika aku menyukainya? Apa dia tak bisa merakan semua perhatian yang aku berikan padanya? Aku ini Wanita haruskan aku katakan jika aku mencintainya dulu? Haruskan seperti itu agar dia sadar?
“Aku mencintaimu, aku akan mengatakan itu”
Karena liburan akan segara datang aku putuskan untuk mengatakan padanya. Aku tak bisa jika harus terus menyimpan rasa ini. Rasa ini memakan hati perlahan. Menyakitkan.
“Wooyoung-ah” lirihku.
“Hmmm”
“Liburan musim panas, apa yang akan kau lakukan?”
“Tak ada.. Aku malas” jawabnya fokus matanya masih pada Comic yang ada di tangannya itu.
Aish… Bagaimana aku harus memulainya?
“Wooyoung-ah.. Aku Mencintamu” kataku dan menutup mataku. Ini sangatlah memalukan bukan? Seorang Wanita mengutarakn cinta pada Namja?
Ku buka mataku perlahan dan sekarang dia sedang menatapku tak percaya “Jangan bercanda!”
“Aku serius aku menyukaimu. Aku mencintamu”
Dia terlihat menelan ludah masih sulit dia percaya jika aku mengatakan Cinta padanya “Jika kau tak bisa menjawabnya sekarang. Aku akan menunggu mu”
Ini adalah pertama kalinya aku tidak menyukai ‘Liburan’. Dan itu semua adalah karena Namja barnama Jang Wooyoung itu. Karena liburan aku tidak bisa melihatnya. Aku tak bisa melihat wajah manis dengan pipi chubby-nya itu. Aku juga tak bisa melihat senyuman maninya yang menenangkan jiwaku itu
Dan pada akhirnya air matu terjatuh. Hatiku begitu sakit karenanya sekarang. Bahkan dia tak pernah menelponku selaki pun selama liburan ini.
Jang Wooyoung, apa yang sedang kau lakukan sekarang? Apa liburanmu menyenangkan? Apa kau hanya tidur seharian tanpa melakukan apapun? Apa kau tidak bosan dengan semua Comic yang selalu kau baca itu?
Otakku sekarang benar-benar penuh dengan dirinya.
“Bagaimana liburanmu Ji Eun-ah?” tanyannya duduk di sampingku yang sedang menikmati waktu istirahatku di taman sekolah.
“Menyenangkan” satu kata terucap dari bibir tipisku. Kata yang akan Mangundang senyuman pada bibirnya karena mendengar jika liburanku sangatlah menyenangkan. Namun bagiku kata itu berarti lain untukku. “Menyenangkan sama dengan Mengenaskan untukku.
Liburanku sangatlah mengenaskan Jang Wooyoung. Tidakkah kau tahu itu? Tidak tahukah kau hanya kau yang ada di otakku saat aku tak bersamamu?
“Lalu bagaimana dengan kau sendiri? Bagaimana liburanmu?” tanyaku balik.
“Sama seperti liburan-liburan yang lalu tak ada yang menarik” ujarnya seraya menghela nafasnya.
Hening
Detik-detik berikutnya hanya dilalui dengan keheningan dengan desiran angin yang membelai. Hanya angin yang berbicara.
Apa kau lupa Wooyoung-ah? Apa aku perlu mengatakannya lagi? ‘Aku Mencintaimu’ Apa aku harus mengatakan kalimat terkutuk yang membuatku lemah itu lagi?
“Ji Eun-ah” panggil seseorang dari arah belakang. Aku tahu dia siapa. Suara itu sudahlah sangat aku hafal. Jang Wooyoung, dialah pemilik suara lembut tapi tegas itu.
Aku hanya berbalik menunggunya sampai ke tempatku berdiri sekarang. Wajahnya nampak berbeda dari yang biasanya. Apa dia ada masalah?
“Ada apa?” tanyaku saat ia sudah ada di hadapanku. Nafasnya memburu nampaknya dia berlari mengejarku.
“Hanya ingin pulang bersama”
Pulang bersama? Ini adalah pertama kalinya dia mengajakku pulang bersamanya
Sebuah senyuman termanisku aku arahkan padanya. Awal yang sangat membahagikan.
“Kajja” dia menarik tanganku untuk Man ngikuti langkahnya. Perpegangan tangan dengan Jang Wooyoung untuk yang pertama kalinya. Dan dia yang menggenggam tanganku.
Senyumn ini tak pernah lepas dari bibirku. Aku rasa tak salah aku menunggunya selama ini.
“Teruslah seperti ini dan kau akan tahu jika aku sangatlah mencintamu” kataku.
“Dia meninggalkan aku saat aku benar-benar mencintanya. Dia pergi dariku saat aku sangat membutuhkan semangat darinya. Dia memutuskan dengan yang lain saat aku terjatuh”
“Apa maksudmu? Aku tak mengerti?” tanyaku menanggapi apa yang dia katakan karena jujur saja aku benar-benar bingung. Mungkin karena terlalu bahagia otakku tak bisa berkerja dengan baik.
“Apa kau juga aku melakukan hal yang sama saat aku mulai mencintamu?”
Aku terdiam untuk berpikir sepertinya aku mengerti ke arah mana pembicaraan ini. Dia meragukanku karena dia pernah disakiti “Jika itu alasannya, teruslah pegang tanganku dan teruslah berada di dekatmu, maka kau akan tahu bahwa aku tak akan melakukan hal itu”
Dia menghentikan langkahnya dan begitupun aku. Dia menatapku “Bila kau terus berada di dekatku kau akan tahu jika aku sungguh mencintamu” aku mengukir senyuman untuknya yang sekarang nampak rapuh dihadapanku.
“Aku mohon jangan pernah tinggalkan aku walaupun kau tak lagi mencintaiku”
Dan akulah yang akan menyembuhkan luka hatinya. Jang Wooyoung Percayalah pada cinta-ku ini.
“Sarangahe”
.
“Aku tak tahu apa yang aku rasakan sekarang. Tapi buatlah aku percaya pada cintamu"
Mian klo gaje
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment